Seorang anak bertanya kepada Albert Einstein
"Om Albert, 1 + 1 berapa? "
Dijitaklah kepala anak itu sekali
"Aduh.. Kenapa dijitak? "
Dijitak lagi kepala anak itu
"Kok dijitak 2kali sih..?"
Nah itu jawabanya..
by. Wayan
" Banyak Orang Mengatakan Hidupnya Susah, itu Karena Mereka Tidak Suka Tertawa, Agar tidak Susah Disini Kami Persilakan Untuk Tertawa Sepuas-puasnya Agar Hidup Anda Tidak Susah 'Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang' Itu petuah Kuno, Tapi Bener ko.. Ngapain Tiap Hari Cemberut Mikirin Yang 'Gak Penting Mending Ketawa Bareng Kita.. Lets Make Our Life Funny.. "
Rabu, 29 April 2009
Rabu, 22 April 2009
P E L I T
Seorang laki-laki yang memiliki tanah pertanian 50 hektar ingin menikah dengan seorang wanita yang memiliki sebuah traktor. Yang berminat diharap mengirim foto Traktornya selambat-lambatnya seminggu setelah iklan dimuat
Selasa, 21 April 2009
“ Pembunuh Pangeran Diponegoro ”
Uky dan Ayu berisik sendiri ketika mengikuti pelajaran sejarah yang dibina oleh pak Paijo. Dari sejak pak Paijo masuk kelas, Ayu selalu menggoda Uky yang yang terlalu CooL. Pak Paijo yang dari tadi bercerita sejarah perjuangan Indonesia merasa terganggu dan jengkel atas kebisingan Uky dan Ayu, langsung saja pak Paijo menegur mereka dan melemparkan pertanyaan kepada Uky dengan nada marah,
Pak Paijo : “Uky.. siapa yang membunuh Pangeran Diponegoro..?? ”
Dengan penuh rasa takut Uky menjawab,
Uky : “Bukan, bukan saya, bukan saya pak..”
Pak Paijo : “Jawab Uky.. siapa yang membunuh Pangeran Diponegoro..??” (tambah Pak Paijo),
Uky : “Benar pak, bukan saya..”
Ayu yang dari tadi merasa kasihan melihat Uky yang terisak-isak ingin menangis, langsung mengangkat tangan dan menjawab, “Saya, saya Pak.. saya yang membunuh Pangeran Diponegoro..”
Akhirnya Uky dan Ayu distrap dengan berdiri satu kaki, kedua tangan menyilang memegang telinga hingga pelajaran usai. Di depan kelas pun mereka masih bicara sendiri,
Uky : “Kenapa tidak dari tadi kau mengaku saja kalau kau yang membunuhnya.. ”
Ayu : “Ayu juga tidak tahu, Ayu kasihan pada Uky..”
Uky : “Dasar kau, gara-gara kamu aku dihukum..”
Pak Paijo : “Uky.. siapa yang membunuh Pangeran Diponegoro..?? ”
Dengan penuh rasa takut Uky menjawab,
Uky : “Bukan, bukan saya, bukan saya pak..”
Pak Paijo : “Jawab Uky.. siapa yang membunuh Pangeran Diponegoro..??” (tambah Pak Paijo),
Uky : “Benar pak, bukan saya..”
Ayu yang dari tadi merasa kasihan melihat Uky yang terisak-isak ingin menangis, langsung mengangkat tangan dan menjawab, “Saya, saya Pak.. saya yang membunuh Pangeran Diponegoro..”
Akhirnya Uky dan Ayu distrap dengan berdiri satu kaki, kedua tangan menyilang memegang telinga hingga pelajaran usai. Di depan kelas pun mereka masih bicara sendiri,
Uky : “Kenapa tidak dari tadi kau mengaku saja kalau kau yang membunuhnya.. ”
Ayu : “Ayu juga tidak tahu, Ayu kasihan pada Uky..”
Uky : “Dasar kau, gara-gara kamu aku dihukum..”
Rabu, 01 April 2009
" My love is such that rivers cannot quench "
If ever two were one, then surely we.
If ever man were lov'd by wife, then thee
If ever wife was happy in a man,
Compare with me ye women you can
I prize thy love more than whole mines of Gold.
Or all the riches that the East doth hold.
My love is such that rivers cannot quench,
Nor ought but love from thee, give recompense.
Thy love is such I can no way repay,
The heavens reward thee manifold repay,
Then while we live, in love let's so persevere
That when we live no more, we may live ever.
If ever man were lov'd by wife, then thee
If ever wife was happy in a man,
Compare with me ye women you can
I prize thy love more than whole mines of Gold.
Or all the riches that the East doth hold.
My love is such that rivers cannot quench,
Nor ought but love from thee, give recompense.
Thy love is such I can no way repay,
The heavens reward thee manifold repay,
Then while we live, in love let's so persevere
That when we live no more, we may live ever.
Langganan:
Postingan (Atom)